Ketika menyaksikan Berita TVOne dan menyaksikan pembawa berita dari
biro Surabaya yang bernama Hentty Kartika, aku teringat wajah staff
adminku. Wajah dan potongan rambut Hentty Kartika sama persis dengan
wajah staff adminku bahkan kalau boleh dikatakan mirip dan kembar,
dengan potongan tubuh yang juga kira-kira sama, mungil.
Dan ketika staff adminku sudah telanjang gambarannya seperti berikut :
Aku mencoba menceritakan kejadian yang benar-benar aku alami. Tapi
disini aku coba samarkan nama Tokoh dan tempatnya. Dan untuk menjaga
kejadian yang tidak diharapkan dikemudian hari aku minta untuk tidak
mencantumkan alamat email ini.
Perkenalkan aku, Danang, laki-laki, 30 tahun, bekerja disalah satu
Perusahaan Pembiayaan (leasing) PT.KF, lokasi di kota T di Propinsi Jawa
Tengah dan menjabat sebagai Kepala Kantor (unit). Ada tiga staff
dikantorku yaitu Ari, laki-laki, 27 tahun, sebagai staff kolektor; Heri,
laki-laki, 27 tahun, juga staff kolektor dan staff adminku yang
merupakan satu-satunya perempuan dikantorku, Rofi, 24 tahun, lajang.
Kondisi kantorku, menghadap jalan raya, sebelum masuk halaman parkir
dengan luas 6X10 meter harus melalui pintu gerbang yang tidak selelu
kami buka sepenuhnya paling kami buka selebar sepeda motor bisa masuk.
Bangunan kantor kami ditutup dengan rolling door dari aluminium karena
dinding depan kantor kami adalah dinding kaca tebal yang dilapisi dengan
lapisan kaca film gelap jadi hanya kami yang bisa menyaksikan suasana
diluar tapi dari luar tidak bisa melihat kondisi didalam. Masuk keruang
tamu seluas 6X4 meter terdapat ruang tunggu dengan sofa lengkap dengan
bantalnya. Sekat antara ruang tamu dengan ruang kantor juga dinding kaca
tebal dengan tembok setinggi kurang lebih 1,5 meter. Ruang kantor
seluas 6X15 meter terdapat meja kerja kami bertiga lalu meja meeting
yang terdapat ditengah ruangan kemudian ada ruang untuk istirahat agak
dibagian belakang kemudian kamar mandi dan dapur yang bersebelahan dan
diujung ruangan agak tersembunyi dari pandangan ada pintu yang menuju
halaman atau bagian belakang kantor yang menuju jalan perkampungan
dengan akses menuju warung-warung atau pasar. Biasanya jika saatnya mau
makan dan istirahat kami melalui pintu tadi untuk cari makanan.
Cerita ini berawal sekitar bulan Maret 2006 diawal bulan dimana
kantorku mendapat staff admin yang baru karena admin yang lama
mengundurkan diri karena menikahdan ikut suaminya yang PNS pindah kekota
lain.
Pagi itu datanglah admin baru kami, Rofi, dengan gambaran yang sudah
aku ceritakan sebelumnya, dia sangat cantik bagi kami yang memang jarang
melihat wanita cantik di kota kecil seperti kota tempat kantorku
bekerja.
Satu bulan berjalan sejak Rofi datang dikantor ku suasana semakin
segar dan tidak membosankan karena selalu ada canda setiap hari antara
kami berempat. Dan suasana seperti itu sangat bisa mencairkan suasa
tegang dan kami bisa lebih bebas dalam bercanda. Sampai gurauan kami
kadang menjurus kemasalah seks.
Hari itu Rabu, seperti biasa kerjaan dikantor sepi sedangkan tagihan
sedang susah karena banyak nasabah yang minta tempo pembayaran. Kami
berempat seperti biasa duduk-duduk dikantor. Aku, Ari dan Heri baru
selesai membuat kopi karena udara terasa dingin maklum kota kami berada
didaerah pegunungan. Ari dan heri duduk dikursinya sendiri-sendiri,
sedangkan Rofi sedang menyelsaikan laporan-laporan dengan komputer. Ari
menyalakan rokok sedang Heri sibuk dengan ponselnya, berSMS ria.
Sesekali Rofi melihat ponselnya karena ada SMS yang masuk,beberapa kali
Rofi membalas SMS tadi dengan wajah agak muram dan sedikit terlihat
malu.
Beberapa saat berlalu dan terjadilah kejadian yang tidak aku duga sama sekali dan aku hanya bisa terdiam menyaksikannya .
Heri langsung memeluk Rofi dari belakang. Ia menjatuhkan ciumannya ke
tengkuk Rofi yang jenjang, tengkuk indah itu memang hari itu terpampang
tanpa penghalang karena rambut Rofi memang dipotong pendek. Entah
karena apa, Rofi hanya manut saja membiarkan dirinya diperlakukan
seperti itu. Bahkan lebih dari itu!
Kini Heri dan Ari mulai melucuti pakaian Rofi satu demi satu. Mulai
dari blazer, blouse kemudian celana panjang ketat putih yang dipakai
Rofi kini berceceran di lantai. Kini tinggal bra dan celana dalam warna
putih saja yang melekat di tubuhnya.
Heri dan Ari tertegun memandangi tubuh Rofi yang setengah telanjang
itu, beberapa saat mereka membiarkan Rofi dalam keadaan seperti itu,
mereka menikmati dulu pemandangan Rofi yang setengah telanjang berdiri
dihadapan mereka sambil mengerjakan pekerjaan kantornya sambil sesekali
tangan Heri dan Ari bergerilya diselutruh tubuh Rofi yang putih
muluskadang jari-jari mereka menyelinap dibalik bra dan celana dalam
Rofi sebelum kemudian Heri memerintahkan Rofi untuk membuka semua sisa
penutup tubuhnya hingga tak lama kemudian Rofi telah benar-benar
telanjang bulat. Rofi hanya berdiri pasrah di hadapan Heri dan Ari.
Sungguh sangat cantik Rofi dalam keadaan polos seperti itu. Rofiyang
memiliki wajah baby face dengan kulit yang benar-benar putih bersih,
dengan payudara yang boleh dibilang tidak besar (Bra size 32C) dengan
tinggi badan yang hanya sekitar 160 cm, belahan bukit kembar dengan
puting susu coklat kemerahan itu menggelantung bebas dan berguncang
lembut mengikuti irama nafasnya. Turun ke bawah terdapat perut yang rata
dengan rambut tipis di pangkal pahanya yang tidak begitu lebat hingga
samar-samar terlihat belahan bibir bawahnya yang berwarna merah muda.
Heri dan Ari kini tidak sabar lagi, buru-buru mereka melucuti
pakaiannya sendiri hingga kini Heri, Ari dan Rofi sama-sama telanjang
bulat. Heri dan Ari segera menghampiri Rofi yang masih berdiri dipinggir
meja kerjanya sekali lagi mereka menjamah semua bagian tubuh Rofi yan
kini telanjang bulat mereka bermain-main dulu dengan benda-benda pribadi
milik Rofi,payudara,pantat,dan belahan daging yang terselip di paha.
Heri segera membimbing Rofi ke arah meja kerjanya dan merebahkan tubuh
Rofi terlentang di atas meja. heri segera berdiri di samping meja
sebelah tubuh Rofi dan membenamkan wajahnya ke dalam belahan payudara
Rofi. Mulutnya dengan gemas menciumi kedua pucuk puting susu Rofi
bergantian. Lidahnya ikut mempermainkan kedua putingnya sambil kedua
tangan Heri meremas-remas kedua bukit itu terus-menerus.
Sementara itu Ari dengan tak sabaran membuka kedua selangkangan Rofi
lebar-lebar, dan menemukan belahan bibir mungil yang ada diantaranya.
Dengan jari-jari tangannya ia membuka belahan bibir itu hingga menganga
dan segera menjulurkan lidahnya ke dalam untuk menjilati bagian dalam
dinding vaginanya. Tubuh Rofi menggelinjang dan dari mulutnya keluar
suara dan desahan nafas tertahan setiap kali lidah Ari menyapu setiap
permukaan dinding yang sekarang mulai basah. Dan ketika lidah Ari
menemukan sebongkah daging kecil di bagian atas liang itu dan
menggelitiknya, tak tertahankan lagi tubuh Rofi menggelinjang lebih
hebat dan ia mengerang tertahan.
Hanya beberapa saat saja Ari membenamkan wajahnya di selangkangan
Rofi dan Ari sudah merasakan bahwa vagina Rofi sudah sangat basah. Maka
Ari tak membuang kesempatan, ketika Heri sedang sibuk menciumi bibir
Rofi dan meremasi kedua payudaranya, Ari dengan tergesa-gesa
merenggangkan kaki Rofi lebar-lebar, dan menekankan kejantanannya ke
dalam liang senggama yang sudah sangat siap menerima penetrasi itu. Maka
dengan mudah Ari mendorongkan miliknya sampai masuk semua ke dalam
vagina Rofi disertai dengan pekik tertahan yang keluar dari mulut Rofi,
tidak begitu jelas memang karena mulutnya tersumbat mulut Heri.
Dengan posisi berdiri dipinggir meja kerja Rofi kini Ari mulai
menggoyang-goyangkan pinggulnya maju mundur menekan bagian bawah perut
Rofi. Ia dengan leluasa memompa tubuh Rofi yang terlentang di
hadapannya. Sementara kedua kaki Rofi diangkat dan diletakkan di atas
pundak Ari, hingga ia bisa menekan lebih dalam lagi dengan posisi
seperti ini.
Sementara Heri yang mulai merasa tidak leluasa mencumbui Rofi karena
badan Rofi yang selalu berguncang-guncang mengikuti gerakan pinggul Ari,
mengalah dan duduk di sofa sambil menonton adegan itu, sambil
sekali-sekali tangannya mempermainkan batang penisnya sendiri yang sudah
sejak tadi berdiri tegang.
Hampir sepuluh menit berlalu dari saat Ari melakukan penetrasi
pertamanya ketika ia makin mempercepat dan memperkeras goyangan
pantatnya hingga makin membuat Rofi mengerang tak berkesudahan, dan
tiba-tiba Ari mencabut batang penisnya dari dalam vagina Rofi, tubuh Ari
mengejang di atas tubuh Rofi. Ia menyemburkan air maninya diatas perut
Rofi dengan derasnya. Beberapa saat kemudian setelah nafasnya mulai
teratur kembali, Ari memisahkan diri dari tubuh Rofi dan berjalan ke
arah kursi dan duduk di sisi Heri.
“Wah, luar biasa Rofi….!” katanya sambil menyalakan sebatang rokok.
“Giliranmu Her…” katanya sambil menoleh ke arah Heri.
Heri yang sejak tadi sudah tidak sabar, segera berdiri dan berjalan ke
arah Rofi yang masih terlentang di atas meja kerjanya. Bahkan posisinya
sampai sekarang belum berubah, kedua belah kakinya masih mengangkang
lebar, hingga tampak terlihat jelas bibir bawahnya yang masih membengkak
dan menganga.
Heri menarik tubuh Rofi dari atas meja kerjanya hingga kini Rofi
terduduk di kursinya, wajahnya persis menghadap ke selangkangan Heri
yang berdiri di depannya. Dengan sekali rengkuh ia menarik kepala Rofi
dan mejejalkan batang penisnya ke dalam mulut Rofi. rofi sekarang
melakukan oral pada Heri. Rofi terlihat jago dalam hal satu ini langsung
membuat Heri merem melek keenakan. Ia sesekali mengerang, “Aahh… Jago
sekali Rofi nyedotnya, kamu musti nyobain Ar!” Heri berkata sambil
menoleh ke arah Ari yang sedang duduk dikursi mengumpulkan tenaga.
Rofi yang terduduk dikursinya terus memainkan bibir, mulut dan
lidahnya untuk mempermainkan batang penis Heri. Caranya ia menghisap
kepala penis yang makin lama makin licin dan berubah warna menjadi merah
tua keunguan itu pasti tidak pernah dilupakan oleh Heri. Belum lagi
kepalanya yang ikut bergerak-gerak maju mundur mensimulasikan gerakan
senggama kepada batang penis yang berada di dalam mulutnya itu.
Entah sudah berapa lama Rofi mengulum penis Heri, ketika akhirnya
Heri melepaskan diri dan menarik tubuh Rofi berdiri dan menariknya ke
pinggir meja kerja Rofi menghadap Ari. Lalu dari belakang Heri
memasukkan batang penis miliknya ke dalam vagina Rofi dengan sekali
sentakan halus hingga amblas seluruhnya ke dalam. Terasa benar liang itu
sangat licin dan hangat. Dan kemudian Heri mulai mengerakkan pinggulnya
maju mundur sementara kedua tangannya memegang pinggul Rofi untuk
membantu menggoyangkannya berlawanan dengan arah gerakan pinggul Heri
yang maju mundur. Kemudian Heri mengangkat kaki kanan Rofi dan
meletakkannya diatas meja dan dengan posisi anjing kencing sekarang
vagina Rofi makin terbuka dan Heri semakin kencang dalam menggoyangkan
pinggulnya maju mundur membombardir vagina Rofi.
Stamina Heri sungguh bagus, hampir sepuluh menit ia menggerakkan
pinggulnya dengan cepat dan disertai hentakan-hentakan kasar. Rofi
benar-benar mengerang-erang tak berkesudahan digagahi dengan cara
seperti itu. Nikmat, geli dan kadang-kadang ngilu bercampur jadi satu.
Apalagi batang kejantanan Heri termasuk besar hingga terasa sekali benda
itu begitu penuh dan menguak lebar vaginanya.
Tiba-tiba Heri memisahkan diri dan menarik tubuh Rofi dan memaksanya
berjongkok di hadapannya, ia kemudian menjejalkan kembali batang
penisnya ke dalam mulut Rofi, hampir bersamaan dengan itu Heri
memuntahkan air maninya ke dalam mulut Rofi. Air maninya menyembur
dengan deras sekali dan tidak tertampung oleh mulut Rofi yang mungil
hingga meluap keluar, meleleh ke dagu dan menetes ke bawah membasahi
belahan payudaranya. Bisa dipastikan sebagian air mani itu pasti telah
tertelan oleh Rofi, dan ketika akhirnya Heri mengeluarkan penisnya dari
dalam mulut Rofi, muntahan air mani itu segera berhamburan keluar dari
dalam mulut Rofi karena memang sangat banyak dan Rofi tidak sanggup
menelan semuanya. Kini wajah bagian bawah Rofi berlepotan lendir lengket
berwarna putih susu.
Sehabis itu, masih dalam keadaan telanjang Ari dan Heri kemudian
membimbing Rofi ke dalam kamar mandi untuk memandikannya. Kedua
laki-laki itu membersihkan semua lendir yang berada di selangkangan dan
wajah Rofi sambil memandikannya. Namun kemudian, kedua laki-laki itu
sekali lagi menggagahi Rofi di pintu kamar mandi bergantian. Sekali lagi
Rofi digilir di pintu kamar mandi dalam keadaan berdiri menghadap
keluar kamar mandi pertama oleh Ari, dan ketika Ari selesai mencabut
batang penisnya ia langsung digantikan oleh Heri yang juga langsung
memasukkan batang kejantanannya dari belakang tanpa pemanasan lagi. Baru
sesudah Heri selesai, mereka benar-benar memandikan Rofi sampai bersih
sebelum kemudian mereka kembali berpakaian dan kembali duduk dikursi
mereka masing-masing sambil menyalakan rokok. Aku hanya terdiam
menyaksikan kejadian itu dan sambil memperhatikan Rofi yang kini
memunguti kembali pakaiannya, bra dan celana dalam untuk kembali
dikenakan. Terlihat raut wajah lelah Rofi setelah disetubuhi Heri dan
Ari. Sesaat setelah semuanya terhening Heri menceritakan siapa Rofi
sebenarnya. Ternyata Rofi memang gadis yang bisa dipakai seperti itu
bahkan sebelum masuk kekantorku Rofi juga sudah seperti itu. Hal itu
ternyata diiyakan oleh Rofi. Dan ketika Heri dan Ari mengetahui hal itu
merekapun ingin measakan tubuh Rofi dan hari itu keinginan mereka
kesampaian.
Hari Sabtu, biasa kami hanya masuk sampai jam 12 siang kemudian
pulang. Dan hari itu adalah hari santai karena tidak banyak pekerjaan
yang kami kerjakan. Jam menunjukkan pukul 09.30, kami berempat sedang
berbincang seperti biasa dikantor sambil diselingi gurauan dan tertawa.
Terlihat Rofi sambil mengerjakan pekerjaannya di depan komputer.
Singkat kata, aku diajak duduk di ruang tamu oleh Ari dan Heri sementara
Rofi melanjutkan pekerjaannya, pintu antara ruang tamu dengan ruang
kantor sengaja dibiarkan terbuka lebar. Heri mengatakan kalau hari ini
Yan Dan Ganung dari leasing AF akan datang berkunjung sekedar main. Kami
bertiga pun duduk menunggu. Sekitar seperempat jam kemudian terdengar
suara motor datang ternyata mereka berdua, Yan dan Ganung. Setelah
mempersilahkan mereka duduk kamipun melanjutkan pembicaraan tentang
kantor kami masing-masing. Tiba-tiba terdengar suara Ari yang tanpa
sungkan-sungkan meminta Rofi melepas pakaiannya. Hari itu Rofi
mengenakan kaos biru ketat dan celana jeans yang juga sangat
menggambarkan keindahan lekuk tubuhnya yang mungil. Sesaat kemudian
terlihat Rofi sudah berdiri dipintu antara ruang tamu dengan ruang
kantor sambil bersandar memandang kami berlima yang duduk di sofa ruang
tamu. Kemudian Heri danAri berdiri menghampiri Rofi dan mereka langsung
menggerayangi sekujur tubuh Rofi yang disandarkan ke tembok. Tangan Heri
dan Ari segera melucuti semua pakaian luar yang dikenakan Rofi hingga
Rofi kini cuma mengenakan bra dan celana dalam mini warna biru. Yan dan
Ganung cukup terkejut ketika melihat Rofi untuk pertama kalinya dalam
keadaan setengah telanjang hanya mengenakan celana dalam plus bra, jelas
kedua potong pakaian dalam itu menunjukkan kemontokan pantat serta
payudaranya. Yan dan Ganung seperti terperangah dengan kemolekan tubuh
Rofi yang mungil setengah telanjang.
Seperti telah mendapat kode dari Ari dan Heri, Yan dan Ganung segera
menghampiri Rofi yang kini berdiri dalam keadaan setengah telanjang.
Sesaat kemudian Yan mulai memeluk dan menciumi Rofi dari belakang.
Ganung yang berjongkok memulai mencium dari paha kemudian ke pantat,
sedangkan Yan meremas-remas payudara Rofi serta menciuminya, sementara
Ari dan Heri memilih duduk kembali di sofa sambil menonton kedua
rekannya mengeroyok Rofi. Tidak tahan hanya melihat Rofi memakai celana
dalam dan bra, Ganung mulai menarik celana dalam mini Rofi dari belakang
dan perlahan-lahan menurunkannya, sehingga sekarang pantat Rofi yang
montok jelas terlihat. Pada saat yang sama, Yan melepas bra Rofi hingga
kedua buah payudara Rofi menggelantung bebas tanpa penghalang lagi dan
segera disambut oleh Yan dengan menjilat-jilat puting susunya.
Sesaat kemudian Yan melepas semua bajunya dan kemudian mengangkat
tubuh molek Rofi ke atas sofa ruang tamu. Sementara Ganung menyambut
tubuh Rofi di atas sofa. Rofi terlentang di sofa dengan kaki terbuka
lebar, kepalanya sekarang berada di pangkuan Ganung. Rofi
merintih-rintih karena kemudian Yan menjilati dan menghisap klitorisnya.
Tampaknya tubuh Rofi tidak bisa menolak kenikmatan yang diberikan Yan,
tak berapa lama kemudian vagina Rofi yang sekarang sudah cukup basah
dengan mudah menerima penis yan. Kaki Rofi diangkat, dilingkarkan ke
tubuh Yan pada saat dia menggoyang naik turun.
Kira-kira lima menit, Yan mempercepat goyangannya dan tiba-tiba
mencabut penisnya dari dalam vagina Rofi. “Tunggu dulu, aku belum mau
keluar. Kamu terlalu cantik untuk dilewatkan sesaat, jadi harus
dinikmati dengan waktu yang cukup lama..”
Yan kemudian mengangkat tubuh Rofi dan memposisikannya doggy style
dengan perut diganjal bantal sofa ruang tamu dan pantat menghadap ke
atas. Sekarang keindahan pantat Rofi benar-benar terlihat, tidak satu
orang pun yang tidak terangsang melihat Rofi pada posisi tsb. Tanpa
menyia-nyiakan waktu, Yan membimbing penisnya masuk ke dalam vagina Rofi
yang masih basah dan tampak berwarna pink muda. Kedua tangan Yan
memegang pantat Rofi, sedangkan pinggulnya bergoyang-goyang berirama.
Sesekali tangan Yan mengelus-elus pantat Rofi dan sesekali meremas
payudara Rofi dari belakang.
Beberapa menit kemudian, Yan kembali mempercepat goyangan pinggulnya,
kemudian dia menarik kedua tangan Rofi. Jadi sekarang persis seperti
naik kuda lumping, kedua tangan Rofi dipegang dari belakang sedangkan
pantatnya digoyang seirama. Akhirnya Yan tidak lagi bisa mempertahankan,
dia lepaskan batang penisnya dari dalam vagina milik Rofi dan
memuntahkan spermanya diatas pantat Rofi Rofi disertai erangan
kenikmatan. Tampak cairan putih kental berceceran diatas pantat Rofi
cairan putih tsb mengalir ke paha Rofi dan menetes di atas sofa.
Beberapa detik kemudian tiba-tiba badan Yan didorong oleh Ganung,
“Gantian dong, sekarang giliran aku….”
Rofi dibimbing masuk ke dalam kamar mandi . Ganung dengan bersemangat
membersihkan tubuh Rofi, terutama di bagian kemaluannya. Ganung yang
sudah telanjang bulat dengan penis tegang, meminta Rofi untuk melakukan
oral sex. Rofi menuruti saja kemauan Ganung, bahkan dia memperlakukan
batang penis Ganung seperti ice cream batangan yaitu dengan menjilati
bagian kepala penis dan dilanjutkan dengan ‘deep troath’. Aku sudah
menceritakan bagaimana lihainya Rofi dalam permainan ini, hingga tidak
usah dijelaskan lagi bagaimana nikmat yang dirasakan oleh Ganung dengan
pelayanan Rofi seperti itu. Rofi kemudian disetubuhi Ganung dengan
berdiri dari belakang di pintu kamar mandi. Kedua tangan Ganung
meremas-remas payudara Rofi, sedangkan pinggulnya bergoyang dengan
cepat. Goyangan ini bertahan selama hampir sepuluh menit, sebelum
akhirnya dicabut. Pada saat bersamaan Rofi diposisikan berlutut
menghadap Ganung. Sekali lagi Rofi melakukan oral sex, tapi kali ini
tidak lama. Hanya dengan beberapa hisapan, penis Ganung menyemburkan
isinya ke dalam mulut Rofi serta wajahnya. Rofi kembali menelan air
mani, kali ini dari penis Ganung. Sama seperti tadi, sebagian air mani
ini juga meluap keluar dari dalam mulut dan berlepotan di wajahnya.
Ganung kemudian meneruskan membersihkan badan Rofi dan akhirnya
membimbingnya keluar kamar mandi. Ari yang rupanya telah membongkar isi
tas kerja Rofi menemukan celana dalam mini warna merah dan bra merah
cadangan serta blazer+blouse juga rok span warna pink yang sengaja
dibawa Rofi. “Ayo sekarang kamu pakai celana dalam sama bh juga baju
sama rok yang ini dan menunggu kedatangan teman-teman kita yang lain.”
perintah Ari pada Rofi.
Ari, Heri, Ganung dan Yan sekarang duduk berhadapan dengan saya di
ruang tamu. Mereka mengajak saya kembali ngobrol mengenai perusahaan.
Aku sangat terkejut ketika melihat Rofi dari pintu yang terbuka , dalam
keadaan telanjang bulat dia mengenakan pakaian yang diminta Ari. Rofi
tampak begitu seksi dan merangsang dengan keadaan telanjang seperi itu.
Beberapa saat terdengar lagi suara motor yang datang. Ternyata Santo
dan Hadi dari leasing F. Segera mereka duduk bergabung dengan kami
sementara itu didalam ruang kantor Rofi sudah selesai berpakian. Dan
sekali lagi setelah mendapat kode dari Heri dan Ari, Santo dan Hadi pun
segera menghampiri Rofi yang sedang berdiri diruang kantor sehabis
selesai berpakaian dan sekarang menggunakan blazer+rok span dengan warna
senada yaitu pink. Memang sangat indah tubuh Rofi terbungkus pakaian
kerja seperti itu karena benar-benar mencetak seluruh lekuk tubuhnya
belum lagi cetakan celana dalam yang membekas di roknya yang span diatas
lutut. Rofi sebelumnya pernah bertemu dengan Santo dan Hadi karena
mereka berdua memang sering main ke kantorku.
Santo dan Hadi segera mendekati Rofi yang telah mengetahui kedatangan
mereka. Selanjutnya Santo dan Hadi berada di samping kiri dan kanan
Rofi menciumi lengan dan meremas-remas payudaranya. Masih dari
celah-celah pintu, aku bisa melihat sekarang Santo dan Hadi merebahkan
Rofi di meja meeting yang lebar. Santo menciumi bibir Rofi sambil
meremas payudara sedangkan kepala Hadi menghilang di didalam rok dibawah
selangkangan Rofi sambil kedua tangannya dari bawah meremas-remas
pantat.
Heri mengajak aku masuk ke dalam ruang kantor untuk mengambil buku
daftar nasabah. Saat masuk ke dalam ruang kantor, aku dapat melihat
dengan jelas Santo sedang melepas bra Rofi dan Hadi sedang menarik ke
celana dalam Rofi yang mini perlahan-lahan seperti ingin mendapatkan
kejutan dari balik celana dalam Rofi. Setelah selesai menelanjangi Rofi,
Santo langsung menghisap puting susu Rofi yang sebelah kiri. Bahkan
bisa aku lihat dengan jelas, puting susu Rofi sudah ereksi menjadi
bengkak dan meruncing. Tanpa rasa apa-apa aku terus saja berjalan
melewati meja meeting tempat berlangsungnya adegan antara Santo, Hadi
dan Rofi dan langsung membuka laci di samping kiri di mana Rofi sedang
terlentang dan dikerubuti Santo dan Hadi yang juga sudah sama-sama
bugil. Dari dalam laci aku mengambil sebuah buku daftar nasabah.
Kemudian aku serahkan pada Heri yang menunggu di belakangku sambil
melihat Rofi yang mendesah-desah dikerubuti oleh Santo dan Hadi.
Ketika aku beranjak melewati meja meeting untuk keluar dari ruang
kantor, Santo menghisap-hisap serta meremas payudara Rofi, Hadi masih
dengan beringas menciumi serta menyedot vagina Rofi. Rofi tampak biasa
saja, bahkan seperti menikmati kejadian tersebut. Matanya tampak
setengah terpejam sementara tangan kirinya meremas-remas kepala Santo
yang sedang terbenam di dadanya. Sementara tangan satunya lagi berada di
atas kepala Hadi. Sesekali dia merintih keenakan karena rangsangan pada
klitoris dan payudaranya.
Aku dan Heri kembali duduk diruang tamu sementara di dalam ruang
kantor Rofi sedang disetubuhi. Masih dengan pintu yang terbuka lebar,
sehingga tampak dengan jelas bagaimana Rofi dalam posisi doggy stye
sedang menghisap penis Santo sedangkan dari belakang Hadi
menggoyang-goyangkan pinggulnya sambil kedua tangannya menepuk-nepuk
pantat Rofi. Suara mereka pun terdengar dengan jelas.
“Ooh gila.. memek Rofi benar-benar basah dan menggigit. Belum pernah
sebelumnya aku merasakan yang seenak ini. Mujur benar Danang mempunyai
admin seperti ini, tapi sayangnya saat ini kita yang menikmatinya.. he..
he.. he..” desah Hadi.
“Hisapannya cukup kuat, pandai sekali Rofi nyepongnya,” balas Santo.
Selama lebih setengah jam mereka berdua secara bersama-sama
menyetubuhi Rofi, berbagai macam posisi mereka coba. Mulai dari doggy
style, women on top, berdiri dan ketika Santo tak bisa bertahan lagi dan
menyemburkan maninya ke dalam mulut Rofi, kemudian mereka bertukar
posisi. Kembali dengan doggy style, Kini Santo yang menggasak Rofi dari
belakang, sementara Hadi menjejalkan penisnya ke mulut Rofi untuk
dibersihkan, sampai akhirnya diakhiri dengan gaya Rofi duduk
membelakangi Santo yang sesaat kemudian Hadi kembali menyemprotkan air
mani ke mulut Rofi yang mungil. Santo pun juga mengalami klimaks dengan
mengeluarkan isinya ke dalam mulut Rofi juga. Namun rupanya Hadi belum
puas, ia menarik kepala Rofi untuk menghisap penisnya yang mulai loyo.
Rofi menuruti saja permintaan Hadi tsb. Dengan wajah yang masih penuh
dengan sperma, Rofi melakukan oral sex lagi beberapa saat sebelum Santo
dan Hadi kemudian membimbing Rofi masuk ke dalam kamar mandi, Rofi
kembali dibersihkan tubuhnya dari ceceran sperma di vagina maupun di
wajahnya.
Pada saat Santo dan Hadi menyetubuhi Rofi diatas meja meeting datang
lagi dua tamu sekarang Tatang dan Joko dari leasing AMFF. Tampaknya
Tatang dan Joko yang juga menyaksikan aksi tsb dari ruang tamu sudah
terangsang dari tadi. Buktinya setelah saling memberi isyarat dengan
mata antara Santo dan Hadi, Tatang dan Joko sekarang menuju kamar mandi
dan mengeringkan tubuh Rofi yang sudah bersih dan segar dengan handuk.
Santo dan Hadi memakai baju kembali dan keluar menemui aku, Heri, Ari,
Ganung dan Yan diruang tamu.
Tatang dan Joko segera membimbing Rofi yang kini masih telanjang
keluar dari kamar mandi dan menuntunnya menuju ruang tamu menemui kami
bertujuh. Tatang dan Joko kembali menggauli Rofi sambil disaksikan
dengan jelas kami bertujuh diruang tamu. Tatang langsung mengangkat
tubuh Rofi dan meletakkan di sisi sofa ruang tamu. Tatang memposisikan
Rofi menungging dengan tangan berpegangan pada pundak Joko yang duduk di
sofa, kemudian Tatang memasukkan penisnya dari belakang. Sementara Joko
yang duduk menghadap Rofi menciumi wajah dan payudara Rofi bergantian.
Tak berapa lama kemudian, tubuh Rofi merosot ke bawah, kepalanya
menangkup di selangkangan Joko dengan melakukan oral pada penisnya,
sementara Tatang tetap menggoyangkan pinggulnya maju mundur dari
belakang. Dan ketika telah selesai menyemburkan air maninya diatas
pantat Rofi, Joko langsung membopong tubuh Rofi dan memangkunya. Rofi
sekarang duduk di atas pangkuang Joko, dengan mudah batang penis Joko
menyelusup ke dalam vagina Rofi. Rofi dengan sukarela menggoyangkan
pinggulnya naik turun di atas pangkuan Joko dengan kedua belah tangan
berpegangan pada pundak Joko. Tidak puas dengan posisi menghadap Joko
kini Rofi diputar dengan penis Joko yang masih menancap dalam vaginanya
dan sekarang posisi Rofi membelakangi Joko. Kembali Rofi bergerak naik
turun dan bergoyang-goyang dipangkuan Joko. Melihat payudara Rofi yang
bebas terguncang-guncang maka Ari, Heri, Santo, Hadi, Tatang dan Yan
berebutan meremasi payudara Rofi dan ikut membantu merangsang klitoris
Rofi yang jelas terlihat disaat penis Joko merangsek masuk dalam
vaginanya dengan jari-jari mereka. Karuan saja Rofi meracau tidak karuan
karena keenakkan dan sangat terangsang. Beberapa lama kemudian Joko
membopong tubuh Rofi yang sudah keletihan itu dan meletakkannya di atas
sofa ruang tamu sebelum kemudian menindihnya dan mulai menggerakkan
kembali tubuhnya naik turun.
Tatang ketika melihat Joko sedang menggoyangkan tubuhnya di atas
tubuh Rofi yang sekarang telungkup di atas sofa ia jadi kembali
terbangkit nafsunya, maka ia pun kembali mengocok penisnya hingga
menegang, dan ketika Joko selesai, tanpa basa basi Tatang pun segera
naik di atas tubuh Rofi yang kini telah lemah lunglai. Rofi hanya pasrah
saja tubuhnya dibolak-balik sesuka hati oleh Tatang sambil terus
disetubuhi sampai pada akhirnya Tatang mencabut penisnya dari vagina
Rofi dan menjejalkan ke mulut Rofi, bertepatan dengan memuntahkan air
maninya ke dalam mulut Rofi. Air mani itu muncrat dan berlepotan ke
seluruh wajah Rofi setelah sebagian tertelan. Baru sesudah Tatang
menyelesaikan hajatnya, kelihatannya mereka cukup puas melampiaskan
semua nafsu birahinya terhadap Rofi. Rama-ramai Ari, Heri, Hadi, Yan,
Tatang dan Joko menggotong Rofi, masing-masing tangan dan kaki Rofi
dipegangi dan diangkat menuju kamar mandi. Dan ramai-ramai dikamar mandi
mereka berenam memandikan Rofi yang sudah terlihat sangat lelah. Tapi
ternyata mereka belum selesai sampai disitu kini Rofi diposisikan
menungging sambil menghadap tembok kamar mandi dan bergantian mereka
berenam membenamkan batang penis masing-masing kedalam vagina Rofi tapi
sekarang mereka lakukan dengan cepat dan saling bergantian menunggu
giliran. Sampai Rofi tidakkuat lagi berdiri dan terduduk lemas dilantai
kamar mandi. Baru setelah itu mereka meningglkan Rofi sendiri dikamar
mandi.
Jam didinding kantor menunjukkan pukul 13.30, tidak terasa waktu jam
pulang sudah terlewat lebih satu setengah jam karena kejadian itu.
Setelah mengucapkan terima kasih, Santo, Yan, Tatang, Joko, Hadi dan
Ganung meninggalkan kantor kami sambil membawa semua celana dalam dan
bra Rofi. Sekarang tinggal kami berempat dikantor, aku saksikan Rofi
terlihat sangat lelah setelah hari itu disetubuhi enam laki-laki. Supaya
tidak terlalu letih aku suruh Rofi untuk beristirahat didalam ruang
istirahat. Rofi menuruti perintahku karena memang kecapaian. Setelah
merebahkan diri diatas kasur Rofi langsung tertidur. Sedangkan aku, Ari
dan Heri menunggu sambil mengobrol diruang tunggu. Tidak terasa waktu
menunjukkan pukul 16.00, sudah sore dan Rofi masih tertidur diruang
istirahat dan masih mengenakan kaos serta rok tapi tanpa bra dan celana
dalam. Tiba-tiba terdengar suara beberapa sepeda motor memasuki halaman
parkir,aku lihat ada enam sepeda motor dengan masing-masing dua orang
penunggang jadi ada dua belas orang dan semuanya laki-laki dan sebagian
besar aku tidak mengenal mereka cuma beberapa yang pernah bertemu dengan
aku tapi akutidak hafal nama mereka. Dua diantaranya adalah Tatang dan
Yanyang tadi sudah kemari. Mereka langsung menemui Ari dan Heri dan
sempat aku dengar pembicaraan mereka mengenai Rofi. Setelah mendapatkan
kode dari Heri kedua belas orang tadi masuk menuju ruang istirahat
mencari Rofi yang masih tertidur dan kebetulan saat itu posisi tidur
Rofi terlentang dengan rok yang agak menyingkap padahal Rofi tidak
memakai celana dalam. Dan dengan buasnya mereka mengangkat Rofi keluar.
Dan ramai-ramai mereka kembali menelanjangi Rofi. Akhirnya malam minggu
itu Rofi disetubuhi dua belas laki-laki secara bergantian yang sesekali
diselingi dengan istirahat dengan salah satu mereka keluar untuk membeli
makanan dan kembali lagi dengan membawa lima laki-laki, jadi total
malam itu tubuh Rofi yang mungil menjadi santapan segar tujuh belas
laki-laki. Yang aku ingat mereka baru selesai sekitar jam 5 pagi
harinya, dan malam itu aku, Ari dan Heri tidak pulang kekost kami karena
ikut menyaksikan pesta sex gila dikantorku.
Dua tahun sudah aku pindah kota dan pindah kerja, dari informasi yang
masih aku dapatkan dari Ari dan Heri, pesta sex itu masih sering
dilakukan dan kini makin banyak laki-laki yang menikmati tubuh Rofi
dengan gratis tapi terkadang beberapa diantara mereka datang main
kekantor sambil membawakan Rofi oleh-oleh dan mengenai Rofi yang bisa
disetubuhi sudah sangat menyebar di kota itu. Rofi sempat berbicara
dengan Ari dan Heri untuk keluar dan pindah dan kembali kekotanya,
karena disanapun Rofi indekost didekat kantor. Entah bagaimana sekarang
kelanjutannya aku belum mendapat kabar terbaru dari Ari dan Heri.
bahwa Rofi masih harus melakukan pesta sex
lagi untuk “shift” malam, setelah tertidur sampai jam 4 sore karena
kelelahan. Karena letih Rofi tidur di ruang istirahat yang memang ada
dikantor, dan cuma mengenakan kaos warna putih juga rok pendek yang
berbahan tipis warna hitam juga mini tanpa bra dan celana dalam karena
semua bra dan celana dalam milik Rofi dibawa oleh 6 laki-laki yang sudah
menggaulinya sebelumnya.
Tanpa aku, Ari dan Heri sadari jam
didinding sudah menunjukkan pukul 16.00, sudah sore dan Rofi masih
tertidur tapi kemudian terdengar suara beberapa motor datang dan aku
lihat 6 motor dengan 12 penumpang. Seingatku mereka adalah Tatang, Yan,
Lor, Ri, Ton, Pe, Fan, Yam, Rep, Mot, Ka dan Du. Mereka segera menemui
Ari dan Heri setelah menutup rolling door kantor. Mereka membicarakan
Rofi kembali, semua yang datang saat itu ingin sekali menikmati tubuh
Rofi. Dan setelah mendapat ijin dari Ari dan Heri ke dua belas laki-laki
itupun segera masuk kedalam untuk mencari Rofi yang tertidur diruang
istirahat.
5 orang masuk ke ruang istirahat untuk membangunkan
Rofi yang tidur terlentang dengan rok yang tersingkap sehingga terlihat
jelas paha mulusnya sedangkan 7 orang lainnya hanya melihat dari pintu
ruang istirahat. Yan segera membangunkan Rofi dengan
mengguncang-guncangkan tubuh Rofi. Rofi yang kaget tersentak bangun dan
mendapati dirinya sedang menjadi tatapan 12 laki-laki yang menyaksikan
roknya yang tersingkap. Segera Rofi membetulkan roknya tapi Tatang
menahan tangannya dan menyerahkan bra serta celana dalam baru mini warna
hitam kepada Rofi untuk dipakai dan menyuruhnya segera mandi dan segera
merias diri. Entah apa yang dikatakan Yan kepada Rofi tapi Rofi
menuruti apa yang dikatakan Yan.
Rofi memang menyimpan alat rias
yang sering dipakai untuk berias dikantor. Ke 12 laki-laki tadi kembali
menemui kami bertiga diruang tamu. Dan menunggu Rofi yang sedang
membersihkan diri untuk berhias lagi. Sekitar 15 menit Rofi keluar dari
kamar mandi dengan pakaian lengkap, kaos dan rok. Dan segera berias.
Setelah selesai Heri memanggil Rofi untuk makan bersama, ternyata ada
yang membawakan kami nasi Padang. Segera Rofi makan dengan ditemani Heri
diruang kantor, sedangkan aku dan Yan makan diruang tamu. Ke 12
laki-laki tadi berbincang-bincang sambil tertawa-tawa. Semua lampu
dikantor sengaja dinyalakan sehingga benar-benar terang benderang. 15
menit waktu kami makan dan selesai. Segera Yan memanggil Rofi untuk
bergabung dengan kami diruang tamu. Dan dengan dibimbing Heri, Rofi
menemui kami diruang tamu. Terlihat ke 12 mata laki-laki tadi
memperhatikan Rofi tanpa berkedip. Cantik dan seksi memang Rofi dengan
balutan baju seperti itu dan apa yang dipakainya dibalik baju
benar-benar membekas ditubuhnya yang mungil.
Segera Rofi diberi
tempat untuk duduk ditengah-tengah kami. Dan Heri segera mengatakan
kepada Rofi untuk mulai membuka baju untuk telanjang dihadapan kami.
Tampak
Rofi ragu untuk melakukannya tiba-tiba tangan Tatang dan Yan menarik
Rofi untuk berdiri. Yan memegangi tubuh Rofi dari belakang sedangkan
Tatang mengeksekusi tubuh Rofi dari depan dan diikuti Lor, Ri, Ton serta
Pe. Ke 5 pasang tangan tadi menggerayangi seluruh tubuh Rofi dari
depan. Dengan ganas tangan-tangan tadi meremasi payudara Rofi. Karuan
Rofi meronta-ronta tapi mereka sama sekali tidak menghiraukan Rofi.
Tangan mereka terus menjelajahi tubuh Rofi yang mungil. Dan setelah puas
mereka segera melucuti pakaian Rofi mulai kaos dan roknya, sekarang
Rofi cuma mengenakan bra serta celana dalam. Karuan saja tubuh Rofi yang
setengah telanjang dan berdiri menjadi santapan mata kami semua.
Terlihat wajah malu diraut muka Rofi, karena kini dia setengah telanjang
dihadapan 15 laki-laki.
12 pasang mata laki-laki yang tadi
datang memandangi tubuh Rofi yang setengah bugil itu melihatnya dari
atas ke bawah, lalu ke atas lagi, lalu ke bawah lagi, sambil menahan air
liur melihat kemolekan tubuh Rofi.
Tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata “wah,mulus bener”.
“Oke banget ternyata badan Rofi kalau telanjang” timpal yang lain.
“Yuk digarap bareng-bareng”, mereka tertawa bersama2.
Yan
kemudian melepas bra yang dikenakan Rofi dan karuan saja payudara Rofi
yang berukuran 32 sekarang menggantung bebas tanpa penyangga dan segera
menjadi rebutan 12 pasang tangan yang meremasnya. Setelah mereka
menjelajahi payudara Rofi, Yan segera menurunkan celana dalam yang
dipakai Rofi dan kini tubuh telanjang Rofi benar-benar tersaji di
hadapan kami. Dan tanpa komando serta aba-aba, 12 pasang tangan dengan
ganasnya meraba gundukan daging yang terselip di paha Rofi yang mulus.
Mereka mempermainkan dengan jari vagina Rofi dalam posisi berdiri.
Karuan saja Rofi menahan rasa geli yang amat sangat.
6 orang
kemudian mengangkat Rofi ramai-ramai dan merebahkannya diatas sofa ruang
tunggu dan memposisikan Rofi dengan kaki terkangkang lebar sehingga
terlihat jelas vagina Rofi yang merekah merah. Dan seperti sudah
terencana satu persatu mereka secara bergantian menjilati vagina dan
klitoris Rofi. Sementara satu orang secara bergantian meremasi payudara
Rofi dan satu orang lagi memasukkan batang penisnya kedalam mulut Rofi
untuk dioral.
“Akhirnya malam ini aku bisa merasakan memek Rofi”,
kata Lor sambil terus menjilati vagina dan klitoris Rofi yang mulai
terangsang. Tangannya mengelus paha Rofi yang putih mulus. Sementara itu
tangan Ri tidak berhenti meremasi payudara Rofi sementara Ton terus
menjejalkan batang penisnya kedalam mulut Rofi.
“Ah..”, teriak Rofi tertahan ketika mulut Lor menjepit dan menyedot klitorisnya dengan kencang.
“Gila, kenceng banget tetek Rofi,” kata Ri diiringi sahutan tawa yang lainnya.
“Sedotannya juga mantap”, timpal Ton.
Tak
lama, Lor, Ton dan Ri berganti posisi masing-masing, meremasi payudara,
menjilati vagina dan klitoris juga menjejalkan batang penis kedalam
mulut Rofi. Setelah 3 orang tadi dilanjutkan 3 orang lagi masih dengan
gaya yang sama sedangkan kami yang lain menyaksikan adegan itu.
Setelah
ke 12 orang tadi puas menyantap tubuh Rofi dengan gaya tadi, 2 orang
diantara mereka menyingkirkan meja yang ada diruang tamu dan
membersihkan karpet yang ada. Rofi pun diseret ke karpet yang sekarang
terbentang dihadapan kami, dan dengan dipegangi oleh 4 orang dari
mereka. Masing-masing memegangi 2 tangan dan 2 kaki Rofi. Kemudian Pe,
mendekati Rofi dari sela-sela paha Rofi, kemudian meremas-remas payudara
Rofi dengan tangan kanan, sambil tangan kiri mengelus-elus kemaluan
Rofi.. Tangan kiri Pe tetap mengelus-elus sambil sesekali telunjuknya
masuk ke kemaluan Rofi. Keadaan ini membuat Rofi menggelinjang. Kemudian
Pe tampaknya sudah tidak sabar lagi ingin mencicipi tubuh Rofi, segera
Pe membuka baju dan celananya. Tampaklah penisnya yang besar, yang
membuat Rofi seperti berhenti bernafas. Rofi agak takut melihatnya.
Milik beberapa laki-laki yang menyetubuhinya tadi siang tidak ada yang
sebesar itu. Rofi pun memejamkan mata. Tak lama, Pe sudah meletakkan
batang penisnya di pintu masuk kemaluan Rofi. Tak lama, Pe mendorongkan
pantatnya dengan kasar sehingga penisnya bergerak menusuk kemaluan Rofi.
“Ah….” Rofi pun menjerit tertahan.
Pe malah keenakan. Ia merasa seperti dipijit-pijit oleh kemaluan Rofi.
“Wah, memang sudah ngga perawan Rofi. Tapi tetep peret kok hahaha”, kata Pe
Tak
lama, seluruh bagian batang penis Pe masuk ke dalam vagina Rofi dengan
sukses. Kemudian, Pe menggenjot Rofi dengan buasnya. Kepala Rofi
menggeleng ke kanan dan ke kiri menahan sakit. Tubuhnya pun mengejang.
Tapi hal itu malah membuat payudara Rofi terlihat semakin menarik.
Tangan-tangan jahil pun berebut meremas-remas payudara Rofi.
Sementara
Pe mengeksekusi vagina Rofi, yang lain memegangi tangan dan kaki Rofi.
Pe yang sekarang sedang berada di atas tubuh Rofi semakin memperlaju
genjotannya. Rofi-pun terlihat memejamkan matanya. Sementara semua
laki-laki yang lainnya meremas-remas payudara Rofi dan meraba-raba
bagian tubuh lainnya. Pe mempercepat genjotannya, dengan tangannya
bertumpu pada payudara Rofi sambil meremas-remasnya.
Tak lama
kemudian, Pe mencabut batang penisnya dari dalam vagina Rofi dan
mengejan dengan menyemprotkan spermanya yg banyak ke dalam mulut Rofi.
Karuan saja sperma yang banyak tadi sempat tertelan oleh Rofi dan
sebagian meleleh dimulut Rofi. Tubuh Rofi segera dibersihkan dengan
handuk dari sperma Pe yang berceceran.
Pria yang berikutnya maju mendekati Rofi.
“Sebentar”, kata Pe pada teman-temannya yang sedang memegangi Rofi.
Mereka
pun membalik tubuh Rofi menjadi tengkurap, lalu memaksa Rofi untuk
menungging sambil tetap memegangi tubuh Rofi. Posisi ini membuat
payudara Rofi yang meskipun kecil menjadi terlihat lebih menggantung dan
menantang. Hal ini membuat mereka meremas-remas kembali payudara Rofi.
Payudara Rofi terlihat memerah karena remasan-remasan tersebut. Malam
ini Rofi harus rela payudaranya diremas-remas oleh orang-orang yang ia
sama sekali tidak kenal. Dalam posisi menungging, orang kedua yaitu Fan
siap untuk melakukan eksekusi terhadap vagina Rofi. Fa mendekati Rofi
dari belakang, kemudian membuka celananya, dan menyelipkan penisnya ke
vagina Rofi lewat belakang. Rofi kembali meronta-ronta kecil, namun tak
lama ia melenguh panjang ketika Fan memasukkan penisnya dan memompanya.
Kekuatan pompanya makin lama makin kuat. Fan mengeksekusi vagina Rofi
sambil meremas-remas payudara dan putting Rofi.
Yang lain ada
yang menciumi pipi Rofi, dan termasuk menciumi bibirnya. Rofi sangat
tidak berdaya malam itu. Tak lama kemudian, Fan pun mengalami ejakulasi.
Dan seluruh spermanya dia tumpahkan diatas pantat Rofi.
Sudah 2
orang menggilir Rofi. Masih 10 lagi. Rofi sudah pasrah diperlakukan apa
saja oleh mereka. Terbukti ketika mereka menelentanginya kembali, Rofi
hanya bisa pasrah. Ia rasakan kemaluannya sakit sekali karena sebelumnya
dia sudah melayani 6 laki-laki pada siang hari. Walau pun Rofi sudah
tidak perawan, hal ini mungkin disebabkan oleh gesekan-gesekan yang terjadi sebelumnya antar penis pria-pria tersebut dan kemaluannya.
Kemudian
salah seorang dari mereka, Yam kembali maju untuk mengeksekusi vagina
Rofi. Kali ini Rofi dipaksa untuk menghisap batang kemaluan Yam. Rofi
pun pasrah menghisap kemaluan Yam. Rofi hampir tersedak. Penis Yam
tersebut terlalu besar untuk mulut mungilnya.
Kepalanya maju mundur
menghisap batang kemaluan Yam. Sampai tak lama kemudian, Yam meringis
dan mengejan. Rofi berusaha menarik kepalanya dari kemaluan Yam. Tetapi
teman-teman Yam menahan kepalanya, sehingga seluruh spermanya pun tumpah
di kerongkongan Rofi. Rofi terbatuk-batuk tersedak. Sementara pria-pria
tadi tertawa puas. Kemudian Rofi pun digilir oleh yang lainnya sampai
pagi. Dan masih ditambah lagi denga kedatangan 5 laki-laki lagi pada
tengah malam. Jadi malam itu Rofi digilir oleh 17 laki-laki.
Selain
digilir, Rofi pun mengalami pelecehan seksual yang tidak akan pernah
dilupakannya. Rofi dipangku oleh orang-orang tersebut sambil
diremas-remas payudaranya secara bergiliran. Kemudian Rofi disetubuhi
sambil berdiri. Dan setiap orang disitu mendapat jatah lebih dari 2
kali. Rofi mengalami perlakuan yang sangat rendah oleh mereka. Mereka
mencumbu Rofi semaunya. Meremas-remas, menghisap-hisap putingnya,
menggigit, dan perlakuan-perlakuan lain yang diterima Rofi sepanjang
malam itu sampai pagi. Rofi pun lemas kecapekan dan tertidur. Sampai
paginya Rofi terbangun dalam keadaan telanjang bulat dengan dikelilingi
pria-pria yang menyetubuhinya berada disekelilingnya. Rofi merasa
badannya sakit semua, terutama bagian selangkangannya. Walau pun Rofi
bukan perawan, tapi ia merasa sakit di
selangkangannya. Tubuhnya pun penuh cupang dimana. Payudaranya pun
demikian. Banyak terdapat bekas cupang dan bekas cakaran.
Belum
sempat Rofi beranjak dari tempat itu, beberapa pria terbangun dan
kembali mereka menyetubuhi Rofi lagi. Dan setelah semua pria tadi
terbangun dan menggilir Rofi lagi masing-masing mereka membubuhkan tanda
tangan disekitar vagina dan paha Rofi.
Setelah mereka semua puas
Rofi pun memakai kembali bra, celana dalam dan pakaiannya yang sudah
lecek, kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Semenjak aku pindah kantor, pada waktu menjelang akhir tahun 2008
kemarin aku coba hubungi Heri (bekas staffku dulu, yang sekarang
menggantikan aku jadi Kepala Kantor Unit disana). Kami berdua lama
berbincang di telepon dan aku tanyakan juga tentang Rofi, ternyata hal
itu masih dilakukan meskipun tidak terlalu sering dan melihat kondisi,
apalagi sejak Rofi punya pacar dan katanya sekitar bulan Maret/April
tahun 2009 akan melangsungkan pernikahan, juga pacarnya sering datang
berkunjung kesana meskipun pacarnya berada diluar kota tapi paling tidak
2 minggu sekali datang.
Hari Sabtu aku berinisiatif untuk sekedar berkunjung kesana karena
lama tidak pernah ketemu dan aku ajak 2 teman kantorku, Adrian dan
Kritanto. Dalam perjalanan aku cerita tentang Rofi kepada mereka berdua
dan ternyata mereka sangat tertarik untuk mencoba Rofi.
Setiba kami bertiga disana Heri, Ari dan Rofi serta satu lagi staff
baru yaitu Wawan masih berada dikantor. Jam menunjukkan pukul 11.30,
tandanya sebentar lagi mereka akan bersiap-siap untuk pulang.
Kami sempatkan untuk mengobrol terlebih dahulu untuk mencairkan suasana dan biar lebih akrab.
Rofi saat itu memakai jeans serta kaos yg ketat and sexy, sesekali
Adrian dan Kristanto suka curi curi pandang melihat pantat dan buah
dada Rofi ..apalagi Rofi mengenakan kaos yang agak tipis jadi terlihat
jelas gambaran BH yang dia pakai!!.
Tidak terasa waktu jam kerja sudah selesai dan sekarang Rofi kami
biarkan ngobrol bertiga dengan Adrian dan Kristanto diruang kantor
sedangkan kami yang lainnya memilih ngobrol diruang tamu.
Cukup lama kami ngobrol dan tiba-tiba Ari berbisik, Sudah mulai...lihat saja tuh.
Segera kami melihat apa yang dilakukan antara Rofi, Adrian dan Kristanto didalam.
Adrian memeluk Rofi dari belakang, ia merapatkan tubuhnya ke tubuh
Rofi, kami yakin sekali Rofi bisa merasakan alat kelamin Adrian
menempel dipantatnya, dan memang kelihatannya Rofi begitu menikmatinya.
sambil terus Adrian memeluk Rofi dari belakang, tangan Kristanto
meremas remas buah dada Rofi , bahkan Kristanto mulai berani menurukan
retsleting celana jeans Rofi sementara tangan Adrian menelusup masuk BH
meremas dan memainkan buah dada Rofi.
Rofi sendiri kelihatannya membiarkan Adrian dan Kristanto melakukan
aksinya, ia tak peduli ketika ternyata kami menontonnya. Kristanto
bahkan kini mulai membuka celana jeans Rofi dan menurunkannya, sehingga
terlihat CD hitam mini berenda yang dikenakan Rofi kini Rofi hanya
mengenakan CD dan bagian atas masih terbungkus kaos yang dipakainya,
sementara Adriab masih menciumi leher Rofi , sambil tangan tak lepas
dari puting buah dada Rofi. makin lama Rofi makin terangsang.
Adrian dan Kristanto mengangkat tubuh Rofi dan meletakkannya diatas
meja dan dengan tidak sabar langsung menelanjanginya, sejenak mereka
berdua menikmati tubuh Rofi yang polos,lantas
kemudian jari jari mereka berdua berebut bermain di bibir vagina Rofi,
membuat Rofi mengerang, apalagi clitorisnya dipermainkan dengan begitu
rupa.
aahh..ahhhh.. erangan Rofi menambah semangat mereka berdua.
sambil terus memainkan vagina Rofi, Adrian dan Kristanto memainkan pula
lidahnya di puting Rofi yang mengencang sambil menggigit dan menyedot
penuh nafsu.
aah..ahh..ahhhhh Rofi berteriak saat pertama kali orgasme akibat
jari-jari Adrian dan Kristanto yang begitu gencarnya membongkar bibir
vagina Rofi dan terus menerus memasukkan dan mengeluarkan jari-jari
mereka bergantian kedalam vagina Rofi.
Adrian pun kini membuka seluruh pakaiannya, dan Rofi sedikit terpekik
dan mungkin terkagum melihat alat kelamin Adrian yangg lumayan besar
dan panjang.
besar banget Rofi bergumam
kamu suka dong sama yg besar besar? kata Adrian
Rofi hanya tersenyum, dan menjawabnya dengan meraih kontol Adrian dan
memasukannya ke mulutnya, kini giliran Adrian yg menggeram ke enakan,
saat sapuan lidah Rofi menelurusi kontolnya, kuluman dan sedotannya luar
biasa ( percayalah Rofi memang ahli dalam hal ini....!!)
Tidak mau ketinggalan Kristanto pun ingi8n diperlakukan seperti itu
dan secara bergantian Rofi mengulum kontol Adrian dan Kristanto.
Merasa cukup , Adrian dan Kristanto menarik bangun Rofi ,mendorongnya
ke dinding , dan mereka berdua mulai menciumi bibir Rofi dengan panas,
lidah saling berpagut , sementara tangan Adrian dan Kristanto tak lepas
dari buah dada Rofi. Adrian dan Kristanto kemudian membalikan tubuh
Rofi, hingga kini Rofi menghadap tembok, dengan lidahnya mereka
menelurusuri tubuh Rofi dari leher , punggung, pantat, paha, naik
lagi.membuat Rofi kegelian, vaginanya sudah basah.
Kristanto kemudian melakukan penetrasi dari belakang,
OOOOOHH Rofi tersentak saat kontol Kristanto menyentuh vaginanya
Kristanto memompa semakin cepat dan semakin dalam.
oohahhh..ahhh..bob..aahh.
makin lama erangan Rofi makin keras.
Agar Rofi tidak terlalu berisik Adrian memasukkan kontolnya kedalam
mulut Rofi dan menggerakkan kepala Rofi agar kontolnya bisa keluar
masuk didalam mulut Rofi yang mungil.
AAAAAAAAAAHHHHH Rofi menjerit panjang saat mencapai orgasme bersama
Kristanto, tubuhnya terasa lemas, namun Adrian belum merasakan vagina
Rofi,ia membalikan tubuh Rofi dan melakukan penetrasi dari depan.
Tidak hanya itu, Adrian dan Kristanto kemudian melakukan doggy style, dan gaya2 lain.
Cukup lama mereka bertiga bermain-main hingga tidak terasa sudah jam 8
malam. Hingga akhirnya mereka bertiga menyelasaikan permainan mereka
pukul 8.30, setelah mereka bertiga mandi jam 10 aku, Adrian dan
Kristanto ijin untuk pulang.
Aku pikir masihkan akan seperti ini Rofi nantinya setelah menikah apalagi pacarnya tidak mengetahui jika Rofi seperti ini.
Entahlah........................
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar